Lazismu Bantul Kota Siagakan Tandon 5.200 Liter, Respon Darurat Kekeringan Parah Pasca Jebolnya Dam Progo di Bantul

Kekeringan parah yang melanda wilayah Srandakan, Bantul, mendapat respon cepat dari Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu). Dalam upaya tanggap bencana, Kolaborasi (KL) Lazismu Bantul Kota bersinergi dengan KL Lazismu Srandakan menyalurkan bantuan vital berupa satu unit tandon air bersih berkapasitas 5.200 liter serta suplai air bersih.

Serah terima bantuan dilaksanakan pada Selasa, 21 Oktober 2025, bertempat di Desa Nengahan RT 89, Srandakan, Bantul, yang merupakan salah satu titik terdampak paling parah.

Bencana kekeringan ini diperparah oleh jebolnya dam air di Sungai Progo yang menjadi sumber irigasi utama. Kondisi ini telah berdampak langsung pada lebih dari 500 Kepala Keluarga (KK) di wilayah tersebut.

Warga setempat telah berupaya melakukan pendalaman sumur sebagai solusi, namun hasilnya nihil. Banyak sumur yang sudah didalami justru kering atau kembali surut dengan cepat, bahkan ada yang kualitas airnya menurun drastis dan menjadi berbau.

“Situasi darurat ini diperkirakan akan berlangsung lama. Proses pembenahan dam yang jebol diprediksi membutuhkan waktu hingga tahun 2027. Oleh karena itu, bantuan air bersih dan tandon ini sangat krusial untuk jangka panjang,” jelas salah satu warga setempat.

Suwarjono selaku pengurus KL Lazismu Bantul Kota, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen Lazismu sebagai jembatan kebaikan antara para donatur dengan masyarakat yang membutuhkan.

“Kami hadir di sini sebagai jembatan. Semua bantuan ini berasal dari kepedulian para donatur yang menitipkan amanahnya melalui Lazismu. Kami berharap, tandon air dan suplai air bersih ini dapat menjadi ‘oase’ yang menyejukkan di tengah musim paceklik air ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan para donatur dan memberikan solusi bagi warga Srandakan,” ungkap Suwarjono.

Untuk memastikan air bersih terdistribusi secara adil dan merata, satu tandon rata-rata diplot untuk kebutuhan sekitar dua hari. Setiap keluarga hanya dijatah maksimal enam galon air bersih per hari.

Acara serah terima ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bantul, Ketua Badan Pengurus dan Kepala Kantor KL Lazismu Bantul Kota, Ketua PCM Srandakan, Tim KL Lazismu Srandakan, Bapak Dukuh Nengahan, Ketua RT, dan perwakilan warga.

Nur, mewakili warga Nengahan, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. “Atas nama seluruh warga Nengahan, kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Bantuan ini datang tepat pada waktunya, saat kami benar-benar kesulitan mendapatkan setetes air. Kami merasa sangat diperhatikan dan tidak sendirian menghadapi musibah ini. Semoga Lazismu semakin maju dan dapat terus menolong sesama, Alhamdulillah jazakumullah khairan katsiran,” ujar Nur dengan nada haru.

Menutup kegiatan serah terima ini, KL Lazismu Bantul Kota menegaskan komitmen mereka untuk tidak berhenti pada bantuan tanggap darurat saja.

“Kami menyadari, bencana kekeringan ini perlu mendapatkan perhatian bersama karena air bersih merupakan salah satu kebutuhan setiap makhluk hinup. Oleh karena itu, KL Lazismu Bantul Kota berkomitmen penuh untuk terus berkolaborasi dengan semua elemen Lazismu dan mitra lainnya dalam merespon bencana kekeringan, khususnya di wilayah Bantul dan sekitarnya,” tutup Suwarjono.

Komitmen ini diwujudkan tidak hanya melalui penyaluran air bersih dan tandon, tetapi juga dengan menginisiasi program penanganan jangka menengah hingga panjang, seperti penjajakan potensi pembuatan sumur bor di titik-titik krusial yang diharapkan dapat memberikan solusi permanen bagi krisis air bersih di masa mendatang. Lazismu mengajak seluruh masyarakat dan donatur untuk terus bersinergi mewujudkan Bantul yang tangguh dan sejahtera.