Go International, Program AmbulanMu Lazismu Bantul Kota Jadi Percontohan Mahasiswa Turki

Bantul, 11 Agustus 2025 — Aula Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bantul menjadi saksi pertemuan internasional yang inspiratif. Tiga mahasiswa dari Yayasan Yedi Hilal Turki hadir dalam kunjungan studi tiru untuk mempelajari lebih dalam tentang Muhammadiyah dan program-program sosialnya yang inspiratif. Kunjungan ini bukan hanya sekadar pertemuan, melainkan jembatan silaturahmi internasional yang bertujuan untuk mempelajari model pengelolaan lembaga sosial Muhammadiyah yang telah terbukti sukses. Fokus utama yang menarik perhatian mereka adalah Ambulanmu PCM Bantul, sebuah layanan ambulans yang telah memberikan banyak kebermanfaatan bagi masyarakat setempat.

Rombongan dari Turki didampingi oleh perwakilan dari PCIM Turki dan IMM UGM, serta tim dari MPKS PWM DIY sebagai fasilitator program. Mereka disambut hangat oleh segenap pengurus PCM Bantul, tim Lazismu Bantul Kota, dan para relawan Ambulanmu Bantul Kota yang penuh dedikasi.

Sambutan Hangat dan Harapan Penerapan di Turki

Acara dimulai dengan sambutan yang penuh kekeluargaan dari Sa’id, Kepala Kantor Lazismu Bantul Kota. “Kami merasa sangat bersyukur dan terhormat atas kunjungan teman-teman dari Yayasan Yedi Hilal Turki. Kehadiran teman teman di sini menjadi bukti bahwa semangat kebaikan tidak mengenal batas negara. Kami berharap apa yang kami bagikan bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat, meskipun jarak kita terbentang jauh,” ungkap Sa’id dengan senyum hangat. Ia juga menekankan bahwa Lazismu Bantul Kota serta Muhammadiyah Cabang Bantul selalu terbuka untuk kolaborasi dan berbagi pengalaman.

Senada dengan itu, perwakilan dari Yedi Hilal yang disampaikan oleh PCIM Turki selaku penerjemah bahasa menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari misi mereka untuk memahami secara langsung bagaimana Muhammadiyah berhasil mengelola lembaga sosialnya. “Kami melihat Muhammadiyah memiliki sistem yang terstruktur, rapi, dan program-program yang dampaknya nyata di tengah masyarakat. Kami yakin, model pengelolaan ini bisa kami pelajari dan terapkan di Turki untuk membantu saudara-saudara kami di sana,” jelasnya.

Mengupas Tuntas Layanan Ambulanmu: Dari Inisiatif Sederhana hingga Profesional

Sesi inti acara diisi oleh Wachid, Wakil Ketua Bidang Ambulan. Dengan semangat, Wachid memaparkan secara rinci tentang layanan Ambulanmu. Ia menjelaskan bahwa layanan ini bermula dari inisiatif sederhana untuk merespons kebutuhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan transportasi medis, terutama bagi warga tidak mampu. “Ambulanmu ini bukan sekadar kendaraan, melainkan wujud nyata dari semangat tolong-menolong yang diwariskan oleh KH Ahmad Dahlan melalui pengamalan surat Al-Maun,” tegas Wachid.

Wachid juga menjelaskan detail operasional, mulai dari alur permintaan bantuan yang mudah diakses, sistem penjadwalan tim yang siaga 24 jam, hingga mekanisme pendanaan yang transparan. Sumber pendanaan utama berasal dari Lazismu melalui donasi masyarakat, infaq, dan sedekah, yang memastikan layanan ini dapat terus berjalan tanpa membebani pasien.

Para mahasiswa dari Turki, yang didampingi penerjemah, tampak sangat antusias. Mereka mencatat setiap detail, mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik tentang tantangan operasional, manajemen relawan, dan strategi keberlanjutan. Mereka kagum dengan dedikasi para relawan dan sistem yang terorganisir, yang menjadi kunci keberhasilan program Ambulanmu.

Kunjungan studi tiru ini tidak hanya memperkaya wawasan Yedi Hilal Turki, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan global antara Indonesia dan Turki. Ilmu dan semangat yang dibagikan dari Bantul diharapkan dapat tumbuh subur di Turki, membawa manfaat yang lebih luas bagi kemanusiaan.